Sirkuit Nasional Bulutangkis Walikota Tarakan Open 2009
Tanggal : 3 s/d 7 Februari 2009
Tempat : Hall Tennis Indoor Tarakan & Hall Badminton Naga Mas Tarakan
Mari Kita Sukseskan
Sirkuit Nasional Bulutangkis Walikota Tarakan Open 2009
Junjung Tinggi Sportifitas dan Raih Prestasi Setinggi-tingginya
Tempat : Hall Tennis Indoor Tarakan & Hall Badminton Naga Mas Tarakan
Mari Kita Sukseskan
Sirkuit Nasional Bulutangkis Walikota Tarakan Open 2009
Junjung Tinggi Sportifitas dan Raih Prestasi Setinggi-tingginya
Sejarah Piala Thomas
Ada banyak piala yang bisa diperebutkan oleh para olahragawan bulutangkis alias badminton. Salah satu piala bergengsi yang diperebutkan tersebut adalah Thomas Cup. Penghargaan ini bermula ketika Sir George Alan Thomas mendonasikan Thomas Cup, penghargaan yang diberikan pada Kejuaraan Bulutangkis Internasional untuk regu tim bulutangkis pria.
Sir George Alan Thomas sendiri sebenarnya adalah pemain tenis dan catur yang berubah haluan ke bulutangkis. Sebagai pemain catur ia pernah merebut posisi pertama pada turnamen ternama Hastings 1943. Sebagai pemain tenis, ia pernah bermain pada kejuaraan tenis ternama Wimbledon, pada tahun 1919-1926, meskipun hanya sampai semi final.
Ketika berpindah haluan ke badminton, Thomas menjadi pemain bulutangkis tersukses di All England Open Badminton Championships dengan 21 gelar pada rentang waktu 1906-1928. Empat titel di antaranya ia dapatkan pada tunggal pria, sembilan ia dapatkan di ganda putra, dan delapan di antaranya ia dapatkan pada ganda campuran. Thomas juga merupakan presiden pertama di IBF (International Badminton Federation).
Sejak tahun 1949, Thomas Cup menjadi kompetisi kejuaraan tim pria yang diperebutkan atlet dunia, mirip seperti Davis Cup di dunia tenis. Awalnya, Thomas Cup diperebutkan setiap tiga tahun sekali. Akan tetapi, sejak tahun 1982, kejuaraan internasional beregu diselenggarakan setiap dua tahun.
Piala yang diperebutkan di ajang Thomas Cup dibuat oleh pengrajin perak bernama Atkin Bros di London. Piala setinggi 28 inci itu terdiri dari pilar, mangkuk, dan penutup mangkuk. Di atas penutup mangkuk terdapat sebentuk pemain bulutangkis. Di balik mangkuk dan pilarnya, terdapat nama pemenang. Dari tahun 1949 – 2006, Indonesia tercatat telah merebut Thomas Cup sampai 14 kali (1958, 1961, 1964, 1867, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002).
Pada tahun 1994, Uber Cup dan Thomas Cup berhasil diraih oleh Indonesia. Tim Piala Thomas 1994 adalah Joko Suprianto, Hariyanto Arbi, Ardy B Wiranata, Hermawan Susanto, Ricky Subagdja, Rexy Mainaky, Bambang Suprianto, Gunawan, dan Deny Kantono.
List lengkap pemenang Thomas Cup, dapat dilihat di
http://www.badmintonplanet.com/cgi-bin/playbetter/bpthomasuber.html.
Sir George Alan Thomas sendiri sebenarnya adalah pemain tenis dan catur yang berubah haluan ke bulutangkis. Sebagai pemain catur ia pernah merebut posisi pertama pada turnamen ternama Hastings 1943. Sebagai pemain tenis, ia pernah bermain pada kejuaraan tenis ternama Wimbledon, pada tahun 1919-1926, meskipun hanya sampai semi final.
Ketika berpindah haluan ke badminton, Thomas menjadi pemain bulutangkis tersukses di All England Open Badminton Championships dengan 21 gelar pada rentang waktu 1906-1928. Empat titel di antaranya ia dapatkan pada tunggal pria, sembilan ia dapatkan di ganda putra, dan delapan di antaranya ia dapatkan pada ganda campuran. Thomas juga merupakan presiden pertama di IBF (International Badminton Federation).
Sejak tahun 1949, Thomas Cup menjadi kompetisi kejuaraan tim pria yang diperebutkan atlet dunia, mirip seperti Davis Cup di dunia tenis. Awalnya, Thomas Cup diperebutkan setiap tiga tahun sekali. Akan tetapi, sejak tahun 1982, kejuaraan internasional beregu diselenggarakan setiap dua tahun.
Piala yang diperebutkan di ajang Thomas Cup dibuat oleh pengrajin perak bernama Atkin Bros di London. Piala setinggi 28 inci itu terdiri dari pilar, mangkuk, dan penutup mangkuk. Di atas penutup mangkuk terdapat sebentuk pemain bulutangkis. Di balik mangkuk dan pilarnya, terdapat nama pemenang. Dari tahun 1949 – 2006, Indonesia tercatat telah merebut Thomas Cup sampai 14 kali (1958, 1961, 1964, 1867, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002).
Pada tahun 1994, Uber Cup dan Thomas Cup berhasil diraih oleh Indonesia. Tim Piala Thomas 1994 adalah Joko Suprianto, Hariyanto Arbi, Ardy B Wiranata, Hermawan Susanto, Ricky Subagdja, Rexy Mainaky, Bambang Suprianto, Gunawan, dan Deny Kantono.
List lengkap pemenang Thomas Cup, dapat dilihat di
http://www.badmintonplanet.com/cgi-bin/playbetter/bpthomasuber.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar